Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Alasan Garuda Usulkan Revisi Tarif Batas Atas
Harga tiket pesawat yang masih tinggi mendapat sorotan publik. PT Garuda Indonesia pun buka suara dan mengungkap tantangan berat yang dihadapi industri penerbangan nasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkap bahwa struktur biaya operasional maskapai telah berubah signifikan sejak tarif batas atas (TBA) terakhir dirumuskan pada 2019. Kenaikan harga bahan bakar avtur dan biaya perawatan menjadi faktor dominan.
“Sejak perumusan TBA terakhir tahun 2019, struktur biaya maskapai berubah signifikan, terutama dari sisi avtur dan maintenance,” ujar Wamildan dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Baca Juga: Pemerintah Diskon Lagi Tarif Listrik Hingga Tiket Pesawat, Demi Genjot Ekonomi Kuartal II
Tak hanya itu, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 14–15 persen sejak 2019 juga memberikan tekanan besar pada beban operasional maskapai.
Ia mencontohkan rute penerbangan dari Cengkareng yang pada 2019 membutuhkan biaya sekitar Rp194 juta per penerbangan, kini melonjak jadi Rp269 juta. Lonjakan tersebut berasal dari biaya MRO (perawatan), bahan bakar, biaya pihak ketiga (seperti marketing dan ticketing), serta peningkatan upah minimum sebesar 35 persen sejak 2019.
“Kami hadapi margin keuntungan yang makin ketat. Penurunan load factor hanya 3–5 persen saja sudah sangat berdampak pada profit,” imbuhnya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Kerahkan 13 Pesawat untuk Layani Penerbangan Haji 2025
Mayoritas komponen biaya Garuda juga berbasis dolar AS, seperti sewa pesawat, avtur, hingga perawatan pesawat. Maka dari itu, fluktuasi nilai tukar rupiah secara langsung menekan margin.
“Perubahan biaya variabel sebesar 5 persen saja bisa langsung membuat kinerja keuangan maskapai merugi,” jelas Wamildan.
Ia juga mengutip data analisis IATA yang menunjukkan bahwa sepanjang 2012 hingga 2019, hanya sektor maskapai yang tidak mengalami peningkatan margin keuntungan, bahkan sebelum pandemi terjadi.
Sebagai respons, Garuda Indonesia telah mengajukan usulan penyesuaian TBA kepada Kementerian Perhubungan. Usulan itu mencakup pendekatan perhitungan yang mempertimbangkan block hour(durasi penerbangan), bukan sekadar jarak, demi struktur tarif yang lebih adil dan sesuai realita biaya operasional saat ini.
-
Ariel NOAH Ungkap Kunci Kedekatan dengan Sang Putri AlleiaWanita Nekat Bawa 82 Kembang Api ke Pesawat Berujung DitahanTips Bugar dan Tetap Langsing di Usia 50FOTO: Kuil Wat Phra Sorn Kaew, Tempat Turis Panjatkan Doa Tahun BaruSegera Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Minta untuk Fokus pada Strategi Pengawasan di Ruang PublikBagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Umat Muslim?7 Kegiatan Seru saat Staycation Nikmati Malam Pergantian TahunVisa Pelajar Asing di AS Dicabut Trump, Utut Adianto Minta Menlu Mencari Tahu PenyebabnyaKenapa Anak SD Bisa Tinggi Sampai Dua Meter? Ini Penjelasan DokterNYALANG: Raya di Ujung Sangkala
下一篇:Hindari 13 Makanan Ini saat Kamu Berusia 30
- ·PMJ Ajukan Supervisi Dugaan Pemerasan SYL ke KPK, Tapi Diterima Sekadar Koordinasi
- ·Rektor UI Memastikan Mahasiswa PPDS FKG, Perekam Mahasiswi Mandi Sudah Diberhentikan
- ·BEI Buka Pintu UMKM, 228 Sudah Masuk Bursa
- ·Lanjutkan Negosiasi, Menko Airlangga Ungkap Penawaran Indonesia ke AS
- ·Sempat Viral, Hiu Paus Ramah Gorontalo Menghilang Gegara Muncul Orca
- ·Kecam Kasus Predator Seksual di Jepara, Komnas Perempuan Tuntut Hukuman Kumulatif
- ·KPK Bakal Putarkan Rekaman Papa Novanto Jilid II di Sidang Praperadilan
- ·FOTO: Peringati Hari Ibu, Ratusan Anak Cuci Kaki Ibu
- ·Dermaster Perkenalkan Perawatan Holistik Melalui Tes Genetik Dermagene
- ·Gubernur Pramono Anung Bilang Penerapan Jalan Berbayar (ERP) Mulai Berlaku...
- ·NYALANG: Raya di Ujung Sangkala
- ·Gubernur Pramono Anung Bilang Penerapan Jalan Berbayar (ERP) Mulai Berlaku...
- ·KPU Teguran Gibran Saat Debat Capres Pertama, Hasyim Asy'ari: Jangan Terulang Lagi
- ·5 Minuman Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersama dengan Durian, Bikin Sakit
- ·Nah Lho, Pemilik 29 Ribu Pil Zombie di Makassar Belum Jadi Tersangka
- ·Nah Lho, Pemilik 29 Ribu Pil Zombie di Makassar Belum Jadi Tersangka
- ·Kursi Wagub Jakarta Masih Kosong, Mendagri: No Problem
- ·Maskapai Larang Alat Musik di Kursi Pesawat, Musisi Batalkan Konser
- ·Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Alasan Garuda Usulkan Revisi Tarif Batas Atas
- ·Tak Selalu Buruk, Ini 4 Manfaat Makan Kulit Ayam
- ·Mencicip Produk Segar dan Wine Terbaik Australia Cukup di Jakarta
- ·Kejagung Sita Mobil Mewah dan Dua Kapal Milik Pengacara Tersangka Kasus Korupsi Migor
- ·Isu Reshuffle Menguat, Menteri dari Golkar Diganti?
- ·Cara ke Kebun Binatang Ragunan Naik KRL, TransJakarta, dan LRT
- ·Singapura Dihantam Gelombang Baru Covid, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus
- ·Simak Baik
- ·PMJ Ajukan Supervisi Dugaan Pemerasan SYL ke KPK, Tapi Diterima Sekadar Koordinasi
- ·Angka Kunjungan Wisman Thailand, Malaysia, dan Vietnam Jauh Ungguli RI
- ·Pengamat Soroti Penggunaan Food Tray Impor di Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- ·Isu Reshuffle Menguat, Menteri dari Golkar Diganti?
- ·8 Manfaat Daun Kelor yang Datangkan Devisa Buat Negara
- ·FOTO: Permainan Red Light Green Light ala Squid Game di GBK
- ·Tiket Pesawat Masih Mahal? Ini Alasan Garuda Usulkan Revisi Tarif Batas Atas
- ·Cara ke Kebun Binatang Ragunan Naik KRL, TransJakarta, dan LRT
- ·Gus Miftah Diduga Bagi
- ·Dewi Motik Serahkan Arsip Hidupnya ke ANRI, Jejak Tokoh Perempuan RI