Imbas Harga Merosot Tajam, BEI Awasi Pergerakan Saham KBLV dan DKHH
时间:2025-06-05 12:49:25 出处:知识阅读(143)
Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menyoroti dua emiten yang tengah mengalami tekanan harga tak biasa. Saham PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) menjadi sorotan karena masuk dalam kategori Unusual Market Activity(UMA) akibat penurunan harga yang signifikan.
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT First Media Tbk (KBLV) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono.
Saham KBLV diketahui sempat anjlok hingga -35,29% dalam sepekan terakhir. Namun menariknya, setelah pengumuman UMA, harga saham ini tampak melonjak 24,24% atau naik 16 poin ke level Rp82 pada sesi pertama perdagangan Senin, 19 Mei 2025.
Baca Juga: Gembok Dibuka, Saham Emiten Hotel FITT Langsung Terbang Usai Diperdagangkan Lagi
Tak hanya KBLV, saham DKHH juga mencatat penurunan signifikan. Dalam sepekan, emiten saham rumah sakit ini turun tajam -37,50%. Bahkan pada pagi ini, harga saham tersebut masih merosot -6,32% ke posisi Rp89.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA),” jelas BEI.
Baca Juga: Saham Emiten Gerai Furniture LFLO Kena Suspensi BEI, Ini Alasannya!
Sehubungan dengan penetapan UMA pada dua saham tersebut, BEI menyatakan tengah mencermati pola transaksi yang terjadi. Investor pun diimbau untuk tidak gegabah dan mempertimbangkan beberapa hal penting sebelum membuat keputusan investasi.
Investor juga diminta menyimak jawaban perusahaan terhadap permintaan konfirmasi dari Bursa dan mencermati kinerja dan informasi keterbukaan dari emiten terkait. Selain itu, investor diharap dapat mengkaji kembali rencana aksi korporasi jika belum disetujui dalam RUPS dan mempertimbangkan segala kemungkinan risiko ke depan sebelum melakukan transaksi.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya BEI dalam menjaga transparansi pasar dan perlindungan investor di tengah dinamika harga yang tidak lazim.
上一篇: PSI Langsung Ngegas di DPRD DKI: Anies Diserang...
下一篇: Pemerintah Revisi Target Penurunan Stunting di Indonesia Semula 14 Persen Jadi 20 Persen
猜你喜欢
- Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal
- Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
- Prabowo Ajak Umat Islam Bersatu untuk Perdamaian: Jangan Jadi Bangsa Kacung!
- Alasan Gratis Ongkir Dibatasi, Komdigi: Hanya Atur Perang Harga agar Persaingan Sehat
- Dokter Ungkap Efek 'Mengerikan' Ibu Hamil Kena Anemia, Apa Itu?
- Kadispenad: 13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke RSUD Pameungpeuk
- Kementan Optimis Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN
- Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat
- Respons Partai Buruh Usai Kaesang Diam