Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel
Para investor minyak bersikap hati-hati menjelang pembukaan pasar berikutnya, menyusul meningkatnya risiko konflik berskala luas antara Israel dan Iran di Timur Tengah.
Kepala Ekonom Lombard Odier, Samy Chaar menyebut situasi saat ini berada dalam fase konfrontasi yang masih terkendali. Meski demikian kedua negara meluncurkan serangan baru terhadap satu sama lain, dengan janji pembalasan lebih lanjut, yang membuat pembicaraan nuklir terhenti dengan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah, Airbus Beri Apresiasi Pertamina Patra Niaga
“Untuk saat ini, kita hanya melihat lonjakan harga minyak, volatilitas tinggi, dan kepanikan pasar, tapi belum ada tanda yang jelas bahwa kita benar-benar memasuki skenario ‘titik tidak bisa kembali’,” ujar Chaar.
Ketegangan ini memicu lonjakan harga minyak pada sesi perdagangan sebelumnya dan kini para investor bersiap mengamati reaksi pasar saat dibuka kembali. Hal ini menyusul sebuah laporan soal telah diserangnya sektor minyak dan gas dari Iran.
Namun Chaar menambahkan bahwa lonjakan harga minyak ini belum cukup untuk mengganggu arah kebijakan moneter global, mengingat potensi peningkatan produksi dari negara lain dapat mengimbangi gangguan pasokan dari wilayah konflik.
“Zaman ketika bank sentral menaikkan suku bunga hanya karena harga minyak naik tampaknya sudah lewat,” kata Chaar.
Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berlangsung, Airlangga Pantau Harga Minyak
Ia menegaskan bahwa para pembuat kebijakan lebih mungkin tetap fokus pada fundamental ekonomi dan indikator permintaan domestik, ketimbang merespons langsung pada fluktuasi harga komoditas jangka pendek.
(责任编辑:知识)
- ·Sukses Gelar Munas Konsolidasi, Rosan Roeslani Pastikan Tidak Ada Dualisme di Kadin
- ·Cerita Bayi Kembar Lima Lahir di Indramayu
- ·Tak Membatasi Diri, PKB Buka Pendaftaran Untuk Warga Yang Siap Maju Pilkada 2024
- ·Qatar Bakal Bangun Taman Hiburan Lebih Besar dari Disney Florida
- ·Dompet Dhuafa Yogyakarta Gelar Kader Remaja Sehat, Tingkatkan Edukasi Kesehatan di Sekolah
- ·Alba Bangun Pabrik Plastik Daur Ulang Senilai US$60 Juta
- ·PKB Jakarta Minta Ida Fauziah Maju Pilkada, Respons Cak Imin: Kita Masih Butuh 10 Kursi Lagi
- ·Tak Membatasi Diri, PKB Buka Pendaftaran Untuk Warga Yang Siap Maju Pilkada 2024
- ·Taiwan Blacklist Huawei dan SMIC, China Terancam Kehilangan Akses Teknologi AI Canggih?
- ·Presiden Prabowo Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Asalkan Palestina Merdeka
- ·Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!
- ·Komdigi Targetkan Dampak Ekonomi Rp41 Triliun dari Investasi Microsoft di Indonesia
- ·Aturan Simpan Barang Bagasi Kabin Pesawat, biar Penumpang Gak Rebutan
- ·Hadir di Kantor Nasdem, Anies Dituding Yusuf sebagai Capres yang Mendukung Korupsi
- ·Penampakan Fosil Homo Erectus di Museum Nasional Indonesia, Pertama Dipamerkan sejak Ditemukan
- ·Dua Petinggi Emiten KFC Indonesia (FAST) Kompak Mundur dari Jabatannya
- ·Rocky Gerung Dibela PSI: 'Kalau Cuma Kata Kasar itu Biasa, Tapi Kalau Main SARA dan Fitnah...'
- ·PKB Jakarta Minta Ida Fauziah Maju Pilkada, Respons Cak Imin: Kita Masih Butuh 10 Kursi Lagi
- ·Penampakan Fosil Homo Erectus di Museum Nasional Indonesia, Pertama Dipamerkan sejak Ditemukan
- ·Begini Sikap PDIP saat Ditanya Koalisi atau Oposisi di Kabinet Prabowo