会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel!

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

时间:2025-06-16 06:52:44 来源:quickq官方入口 作者:综合 阅读:729次
Warta Ekonomi,quickq下载苹果版 Jakarta -

Para investor minyak bersikap hati-hati menjelang pembukaan pasar berikutnya, menyusul meningkatnya risiko konflik berskala luas antara Israel dan Iran di Timur Tengah.

Kepala Ekonom Lombard Odier, Samy Chaar menyebut situasi saat ini berada dalam fase konfrontasi yang masih terkendali. Meski demikian kedua negara meluncurkan serangan baru terhadap satu sama lain, dengan janji pembalasan lebih lanjut, yang membuat pembicaraan nuklir terhenti dengan Amerika Serikat (AS).

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Baca Juga: Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah, Airbus Beri Apresiasi Pertamina Patra Niaga

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

“Untuk saat ini, kita hanya melihat lonjakan harga minyak, volatilitas tinggi, dan kepanikan pasar, tapi belum ada tanda yang jelas bahwa kita benar-benar memasuki skenario ‘titik tidak bisa kembali’,” ujar Chaar.

Kilang Minyak dan Gas Jadi Sasaran, Investor Waspada Soroti Perang Israel

Ketegangan ini memicu lonjakan harga minyak pada sesi perdagangan sebelumnya dan kini para investor bersiap mengamati reaksi pasar saat dibuka kembali. Hal ini menyusul sebuah laporan soal telah diserangnya sektor minyak dan gas dari Iran.

Namun Chaar menambahkan bahwa lonjakan harga minyak ini belum cukup untuk mengganggu arah kebijakan moneter global, mengingat potensi peningkatan produksi dari negara lain dapat mengimbangi gangguan pasokan dari wilayah konflik.

“Zaman ketika bank sentral menaikkan suku bunga hanya karena harga minyak naik tampaknya sudah lewat,” kata Chaar.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berlangsung, Airlangga Pantau Harga Minyak

Ia menegaskan bahwa para pembuat kebijakan lebih mungkin tetap fokus pada fundamental ekonomi dan indikator permintaan domestik, ketimbang merespons langsung pada fluktuasi harga komoditas jangka pendek.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • KPK Geledah Kantor Kontraktor di Pekanbaru
  • Deret Kemewahan Pernikahan Anant Ambani, Undangannya Seharga Mobil
  • Bale Properti BTN Dongkrak Kredit Rp800 Miliar dalam 3 Bulan
  • Apakah Puasa Asyura Harus Dijalankan 2 Hari?
  • Heboh Mobil RI 36 Kawal Raffi Ahmad, Cak Imin Angkat Bicara: Kalau Tidak Butuh, Ya Biasa Saja
  • Hadiah Anant Ambani untuk Groomsmen: Jam Tangan Rp3 M
  • Dua Petinggi Emiten KFC Indonesia (FAST) Kompak Mundur dari Jabatannya
  • Gak Terima Soal Tuduhan Korupsi Hingga Tuntutan KPK, Kubu Sudrajad Dimyati: Hanya Narasi Tanpa Bukti
推荐内容
  • DPR Masih Ributkan Definisi 'Terorisme'
  • Bank Jatim Rogoh Kocek Rp821 Miliar buat Dividen
  • Pakai Hijab, Kenza Layli Menangkan Kontes Miss AI Pertama di Dunia
  • DOID Dirikan Anak Usaha Baru di Bidang Rumput Laut, Ini Tujuannya
  • Sri Mulyani Dorong Edukasi Saham Mulai Diajarkan sejak SD, Pengamat: Penting dan Menarik
  • Apakah Puasa Asyura Harus Dijalankan 2 Hari?