Keterlibatan Idrus di PLTU Riau
时间:2025-06-05 02:18:54 出处:时尚阅读(143)
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengungkapkan bahwa mantan Menteri Sosial Idrus Marham berniat untuk mendapatkan 30 mobil jenazah.
Hal itu terungkap dalam percakapan telepon antara Sofyan Basir dan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih pada 2 Juli 2017 yang diputar jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/10/2018).
"Pada detik ke 46 dan 44 Eni mengatakan 'penting juga buat bang Idrus kita' maksudnya apa?" tanya JPU KPK Ronal Worotikan.
"Itu mungkin kaitan dengan mobil-mobil yang banyak itu untuk masjid. Dia (Idrus) minta awalnya dari Bu Eni, minta 30 unit mobil jenazah untuk masjid karena banyak daerah yang harus dibagikan, itu yang diminta untuk bicara dengan Pak Kotjo tapi mungkin," jawab Sofyan.
Sofyan bersaksi untuk pemegang saham Blakgold Natural Resources Ltd Johanes Budisutrisno Kotjo yang didakwa memberikan hadiah atau janji kepada Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar (saat itu) Idrus Marham senilai Rp4,75 miliar terkait pengurusan proyek "Independent Power Producer (IPP)" Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU MT RIAU-1).
"Lalu Eni mengatakan 'jadi saya perlu ketemu Pak Sofyan sendiri baru setelah itu saya ajak Pak Kotjo' itu maksudnya apa?" tanya Jaksa Ronald.
"Kalau bicara dengan Pak Idrus, ya Pak Idrus minta untuk mobil jenazah, mungkin ke arah situ," jawab Sofyan.
"Minta 30 mobil ke saksi atau Pak Kotjo?" tanya Jaksa.
"Mungkin ke Pak Kotjo, saya terakhir bicara dengan Pak Idrus terakhir pak kalau bisa lewat CSR(corporate sosial responsibility)saja, kirim surat supaya kita bisa kasih karena kalau kasih langsung tidak mungkin tapi dari perusahaan bisa kasih lewat dana bantuan sosial CSR," jelas Sofyan.
Sofyan mengaku bahwa Eni lah yang kerap mengatur pertemuan Kotjo dengan dirinya, tapi Sofyan tidak tahu apa yang didapat Eni dari jasanya menghubungkan Sofyan dan Kotjo tersebut.
"Saya tidak tahu bu Eni dapat apa karena berkawan baik saja dengan Pak Kotjo," kata Sofyan.
Sofyan juga membantah menerima keuntungan dari perannya tersebut.
"Beliau-beliau tahu kami, saya selalu bicara penting utamakan PLN saya selalu bicara itu tapi kami tidak diarahkan atau berencana atau untuk diarahkan mengenai 'fee'. Saya akan tolak kalau ada 'fee' itu," tambah Sofyan.
上一篇: Kantongi Restu, Medco Energi (MEDC) Bagikan Dividen US$63,29 Juta untuk Tahun Buku 2024
下一篇: B40 Belum Juga Diterapkan Walaupun Sudah Masuk Januari 2025, Kementerian ESDM Ungkap Alasannya
猜你喜欢
- Herwyn Minta Masyarakat Lapor Jika Temukan Pemilih Tak Penuhi Syarat
- Viral Istilah 'Silent Majority' Usai Hasil Quick Count, Apa Artinya?
- Kasus Prank KDRT Baim Wong, Polisi Periksa Pelapor, Cecar 19 Pertanyaan
- FOTO: Kontes Menara Manusia Terbesar di Spanyol Pukau Ribuan Penonton
- Menteri Ekraf Nilai Jogja Art of Fashion Foundation Perlu Akselerasi Terarah
- Formula E Jakarta Akan Pakai Pawang Hujan Seperti Mandalika? Wagub Riza Mengaku...
- Istri Pilot Sukses Daratkan Pesawat Usai Suami Kolaps Saat Penerbangan
- Mengenal Wisata Gunung Tidar, Lokasi Pembekalan Menteri Prabowo
- Jepang Pakai Sistem Baru untuk Turis Indonesia, Cegah Overstay Ilegal