会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non!

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

时间:2025-06-16 14:07:44 来源:quickq官方入口 作者:百科 阅读:154次
Warta Ekonomi,quickq怎么买会员才有全局 Jakarta -

Penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load(ODOL) masih menjadi tantangan serius dalam sektor transportasi darat di Indonesia. Meski pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti razia gabungan, pembangunan jembatan timbang modern, serta penerapan sanksi administratif dan pidana, efektivitas penertiban di lapangan dinilai belum optimal.

Minimnya sumber daya pengawasan dan adanya resistensi dari sebagian pelaku usaha membuat langkah pemerintah kerap terbentur kendala teknis dan sosial. Pemerhati transportasi Muhammad Akbar menegaskan bahwa penindakan terhadap kendaraan ODOL harus menjadi prioritas utama pemerintah.

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

"Penindakan tegas terhadap kendaraan ODOL tetap harus menjadi prioritas, guna menegakkan wibawa aturan dan memberikan efek jera bagi pelanggar. Tidak boleh ada kompromi dalam hal keselamatan lalu lintas dan perlindungan terhadap infrastruktur jalan," ujar Akbar.

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Baca Juga: ODOL Bukan Cuma Bahaya, tapi Juga Tidak Adil untuk Bisnis

Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non

Di sisi lain, Akbar juga mengingatkan agar kebijakan yang diterapkan tidak hanya mengedepankan aspek hukuman. Menurutnya, pendekatan yang terlalu represif dapat menyulitkan pelaku usaha angkutan barang, khususnya yang beroperasi dengan margin keuntungan tipis.

Banyak pengusaha telah melakukan penyesuaian armada dengan biaya besar, tetapi belum menerima kompensasi dalam bentuk insentif yang nyata. Untuk mendorong kepatuhan jangka panjang, Akbar mengusulkan agar pemerintah mulai mengintegrasikan insentif fiskal dan nonfiskal dalam kebijakan transportasi.

Bentuk insentif yang disarankan antara lain adalah diskon tarif tol bagi kendaraan non-ODOL, subsidi bahan bakar bersubsidi, diskon servis kendaraan resmi, serta kemudahan pembiayaan berbunga rendah untuk penggantian armada.

Baca Juga: Alihkan Kepadatan di Jalan Raya dan Kurangi Truk ODOL, Malaysia Terapkan Angkut Kontainer dan Barang Pakai Kereta ECRL

Akbar menilai bahwa kepatuhan terhadap regulasi akan tumbuh secara organik apabila disertai dengan insentif yang rasional dan adil.

"Ketika regulasi disertai insentif yang rasional, maka akan tumbuh budaya patuh secara organik. Kepatuhan semacam ini jauh lebih kokoh dan berkelanjutan, karena lahir dari kesadaran, bukan sekadar ketakutan terhadap sanksi," kata Akbar.

Ia menambahkan, kombinasi antara penegakan hukum dan penghargaan akan membentuk ekosistem transportasi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Kemendukbangga Tegaskan Komitmennya Tangani Stunting di Indonesia
  • Terjebak Romantisme 'Workaholic' Buruh Kantoran
  • Terus Tuai Kritik, Begini Respons Kader Gerindra Terkait Andre Rosiade Gerebek PSK
  • Sukarela Mau Di
  • Daftar Lengkap Upah Minimum 2025 di Jabodetabek, UMK Bekasi Rp5.690.752
  • Hakim Tolak Eksepsi AG Pacar Mario Dandy, Sidang Dilanjutkan ke Pemeriksaan Saksi
  • 世界顶级室内设计专业top5院校推荐
  • Breaking News! AG Pacar Mario Dandy Divonis 3 Tahun 6 Bulan Atas Kasus Penganiayaan David Ozora
推荐内容
  • Tarif Kenaikan Rusun Cipinang Direvisi, Ini Besarannya
  • Apa Perbedaan Bintara
  • Perilaku Masyarakat Semakin Positif Hadapi Pandemi Covid
  • Gaduh Penarikan Penyidik PAW, BW Curiga: Polri atau Firli yang Bohong?
  • Pembekalan Menteri dan Wamen di Akmil Magelang, Istana: Tak Usah Takut, Bukan Ospek atau Militerisme
  • FOTO: Kenikmatan Relaksasi di Sauna Terapung Big Branzino